Nama : Mamluatul hasanah
Polisi
menemukan dan menyimpulkan ada dugaan penipuan penggandaan uang yang melibatkan
pimpinan sebuah padepokan diprobolinggo, jawa timur. Sebagian dari mereka
meyakini pimpinannya tidak melanggar hukum.
Akan tetapi seorang sosiolog menganalisis
praktikum penipuan ini mampu melibatkan ribuan orang, termasuk seorang
akademisi dan politikus, karena sebagian masyarakat masih bersikap irasional
dan terperdaya kebudayaan ’’ingin cepat kaya’’. Ia berusia 46 tahun, pembina
Yayasan padepokan Dimas kanjeng di kecamatan Gading, kabupaten probolinggo,
jawa timur, ia telah dijadikan sebagai tersangka oleh polisi dan kasus
pembunuhan dan penipuan.
Diduga terlibat pembunuhan dua orang
bekas anak buahnya yaitu, Abdul Ghani dan Ismail Hidayah, mereka dibunuh karena
kwatir akan membocorkan dugaan praktik penipuan penggandaan uang, kata polisi.
Kepolisian telah menggelar rekonstruksi kasus pembunuhan ini dipadepokan
probolinggo. Menurut polisi kasus pembunuhan
ini telah melibatkan Sembilan orang pengawalnya yang sebagian diyakini
mantan anggota TNI, lima orang diantaranya masih dinyatakan buron. Dalam
perkara penipuan, polda jatim telah menerima laporan empat orang yang mengaku
ditipu.
Image copyright Mustaghfirin Image
Caption Padepokan diprobolinggo, jawa timur. Keempat orang pelapor ini jika
kita jumlahkan kerugiannya sekitar Rp 2,2 Milyar ’’kata Argo Wuyono melalui hubungan
telephone senin petang. Mereka mengaku dijanjikan uangnya akan berlimpah, apabila bersedia menyetor
uang yang disebut sebagai mahar,
tetapi janji ini tidak pernah direalisasikan, kata polisi.
Salah seorang yang meyakini bahwa Dimas
kanjeng mampu menggandakan uang adalah Marwah Daud Ibrahim, kelahiran 1956,
Politikus Partai Gerindra dan anggota Dewan Pakar ikatan Cendikiawan Muslim
Indonesia, ICMI. Dalam wawancara kepada berbagai media, Marwah yang juga
merupakan ketua Yayasan Dimas kanjeng berkali-kali menyebut bahwa Taat mampu
menggandakan uang, ini tidak ilmiah bukan dimensi (ilmiah) yang kita pakai,
tapi dimensi yang kita lihat dan anda yakin tidak ada yang lain, kecuali kuasa
Allah Faktanya begitu, ’’kata Marwah kepada wartawan’’. Dia juga meyakini bahwa
Taat tidak melakukan penipuan seperti dituduhkan polisi berdasarkan laporan
sejumlah orang yang mengaku sebagai korban, ’’jangan kriminalisasi’’ tidak ada
(penipuan),’’kata Marwah’’. BBC Indonesia telah menghubungi Marwah Daud melalui
telephone, pada malam senin akan tetapi yang bersangkutan menolak diwawancarai
dengan alasan dirinya ada ’sedang ada rapat’.
Polda jawa timur menyatakan akan
memeriksa Marwah Daud dalam kapasitas ketua Yayasan Dimas kanjeng akan tetapi
belum tau kapan persisnya, kata kahumas Polda Jawa timur kombes Argo Yuwono,
’’pasti kita akan memeriksa semua yang berkaitan dengan kasusu ini’’.
Terdapat kesaksian dua murid Image
copyright Mustaghfirin Image Caption Salah seorang tersangka pembunuhan bekas
anggota padepokan Dimas kanjeng saat reskonstruksi, dua orang yang mengaku
sebagai murid Taat pribadi adalah Imam Suhardi (63) warga kota Trenggalek, dan
Aming (52) asal kota jember, jawa timur. Mereka meyakini bahwa gurunya memiliki
keahlian, misalnya mendatangkan uang atau benda-benda lain, secara tiba-tiba.
’’Demi Allah itu saya alami … nasi kuning, buah pir, apel, anggur, itu
datangnya tiba-tiba.
Sementara Imam meyakini Taat pribadi
memiliki aset yang jumlahnya ’luar biasa’, ini betul bukan omong kosong ’’kata
imam’’, kepada wartawan Radio Elshinta Mustaghfirin dan wartawan lainnya
diprobolinggo. Namun polisi menunjukkan semua yang dilakukan Taat pribadi
adalah tipuan untuk meyakinkan para pengikutnya, setelah korban memberikan
mahar, diberi pen yang akan membuatnya bisa menguasai tuju bahasa asing ’’kata
Argo’’, menirukan seorang korban. Korban itu diberi sebuah kotak yang disebut
’ATM dapur’ yang berisi antara lain tulisan Arab. ’’korban dijanjikan bahwa
uang yang didalam kotak tidak akan habis uangnya, walaupun terus diambil.
Diambil akan ada lagi 5 juta, ’’tambahnya’’. Tetapi menurutnya janji adanya
uang yang terus bertambah ternyata tidak kunjung terjadi, ’’inilah modus
penipuannya, tandas Argo.
Masyarakat pun terperdaya, sosiolog dan
staf pengajar Fakultas ilmu politik Airlangga, Surabaya, Hotman siahaan
mengatakan praktik penipuan ini mampu melibatkan ribuan orang, karena sebagian
masyarakat masih bersikap irasional dan terperdaya kebudayaan ’ingin cepat
kaya’. Akan tetapi Hotman heran dengan keterlibatan seorang sosok Marwah Daud
Ibrahim, yang dikenal sebagai intelektual dan politikus, meyakini praktik
penipuan Taat pribadi yang disebutnya ’sebagai semacam sulap-sulapan’, ’’beliau
ini seorang intelektual akademisi yang terkenal, lalu tiba-tiba sangat irasional
melihat perkara ini dan begitu membela kanjeng Dimas, ’’kata Hotman.
Dia menduga kapasitas intelektual Marwah
menjadi hilang karena politikus Partai Gerindra ini terpikat ’pendekatan’ yang
ditawarkan, kemampuan akademisinya hilang, pemikiran intelektualnya hilang
karena apa yang diklaim Taat pribadi dianggap benar, kata Hotman. Mengomentari
ribuan orang lainnya yang terpikat bujukan pemilik padepokan kanjeng Dimas,
Hotman menduga hal ini hasil kerja keras anak buahnya yang mampu menggambarkan
sosok Taat secara ideal.
Ada mistigfikasi terhadap figur, memiliki
wibawa, menganggap sebagai maharaja, itu membuatnya ketertarikan orang lain,
’ujarnya’, namun diakuinya ketertarikan itu juga tidak terlepas dari mental
instan atau bisa disebut dengan ’ingin cepat jaya’ yang biasa disebut sebagian
anggota masyarakat. Hotman menawarkan perlunya ’revitalisasi kesadaran
intelektual’ agar masyarakat tidak terjerumus kebudayaan ’ujug-ujug’ alias kebudayaan instan ditengah maraknya perilaku
masyarakat yang konsumtif.
Sebelumnya Dimas kanjeng sudah ditetapkan
sebagai tersangka, pembunuhan mantan pengikutnya dan penipuan bermodus penggandaan
uang palsu, dari hasil penyelidikan dan penyidikan kasus penipuan, penyidik
menemukan dugaan TPPU (tindak pidana pencucian uang) yang dilakukan oleh Taat
pribadi, kata Kabid Humas Polda jatim Kombes Argo Yuwono. Untuk melengkapi alat
bukti dari keterangan saksi, penyidik berencana memeriksa 70 saksi, dari 70
saksi tersebut penyidik sudah memeriksa 40 saksi dalam kasus dugaan TPPU. Kata
Argo, 40 saksi tersebut kami mintai keterangan terkait Aset Taat pribadi,
seperti sawah yang dibeli dari siapa dan dari mana, dan bengkel juga asalnya
dari mana.
Hingga saat ini, penyidik Polda jawa
timur masih menetapkan delapan tersangka penipuan dengan modus penipuan
penggandaan uang yang didalangi oleh Dimas Kanjeng Taat pribadi, komplotan
Dimas kanjeng yang terakhir ditetapkan sebagai tersangka adalah Ahmad Zubairi
selalu balpoin laduni, perhiasan palsu, dan aksesoris lainnya.
Sebanyak 204 orang pengikut
pimpinan Padepokan Dimas Kanjeng, Taat Pribadi, masih bertahan di tenda
pemondokan. Mereka menolak dipulangkan oleh Pemkab Probolinggo, Jawa Timur. Mereka
menolak dipulangkan dengan alasan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 5 Tahun 2008
dianggap tidak tepat karena tidak sesuai dengan UU Nomor 24 Tahun 2014 tentang
perubahan atas UU Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan.
Dalam
Perda tentang Penyelenggaraan Administrasi Kependudukan diatur ketentuan mengenai
kewajiban warga yang pindah sementara. Aturan ini yang ditolak para pengikut
Dimas Kanjeng saat sosialisasi pemulangan di masjid padepokan, Selasa
(25/10/2016).
Meski
ratusan pengikut dianggap sudah melanggar Perda tersebut, namun pengikut berkukuh
tetap tinggal di pedepokan. Mereka beralasan memiliki hak untuk bertempat
tinggal dimana saja sebagaimana diatur UU Nomor 24 Tahun 2014.
"Dalam
UU Nomor 24 tahun 2014 itu dijelaskan masa berlaku KTP-elektronik adalah seumur
hidup untuk warga negara Indonesia. Kami semua sudah memiliki KTP. Selain itu,
KTP elektronik itu berlaku nasional, jadi bisa digunakan dimana saja di daerah
Indonesia," kata salah satu pengikut padepokan, Musleh."Saya sendiri
sudah melapor secara lisan.
Bagi
teman santri di Padepokan yang tinggal di sini sudah mengurus surat tinggal
sementara. Jadi, tidak ada yang boleh menyuruh kami pulang apalagi mengusir.
Karena padepokan ini milik santri (pengikut)," tegas Musleh.
Sementara
itu, Camat Gading, Slamet Hariyanto mengatakan para pengikut Dimas Kanjeng yang
berada di padepokan sudah melanggar perda. Dalam pasal 21 dan pasal 22 Perda,
dijelaskan masyarakat yang pindah sementara wajib lapor dan mengajukan
permohonan surat keterangan pindah sementara (SKPS) yang disahkan oleh camat
daerah asal.
"Jika
masalah Perda dianggap lemah tidak sesuai itu hak mereka yang menilai. Kami
hanya bawahan dan hanya melaksanakan tugas dalam bentuk sosialisasi pemulangan
ini. terserah yang menilai saja, Perda ini layak apa tidak dikeluarkan,"
terang Slamet, Slamet mengatakan, opsi upaya paksa memulangkan para pengikut
Dimas Kanjeng harus dibicarakan terlebih dulu "Kaji dulu dengan pemerintah
daerah,"
Jika cerita diatas
dikaitkan dengan Aqidah dan akhlaq maka ini termasuk perbuatan musyrik ataupun
syirik, dan dilarang oleh Allah SWT. Artinya tidak mengimani Allah SWT. Beriman
kepada Allah SWT. adalah rukun iman yang pertama, jika kita tidak mengimani
Allah, lalu bagaimana dengan mengimani malaikat-malaikat, kitab-kitab,
rasul-rasul, bahkan adanya hari kiamat dimuka bumi ini, apalagi adanya Qada dan
Qadar baik ataupun buruk dari Allah SWT.
Perbuatan cerita diatas termasuk
perbuatan yang tidak terpuji, apalagi sampai menipu orang disekelilingnya
subhanallah … berjuta-juta bahkan beratus-ratus juta rupiah telah ia dapatkan,
namun entah caranya bagaimana ? ia mengatakan bahwa bisa membuat kotak ini ada uangnya
terus, yang ia janjikan kepada muridnya, ia menjanjikan : jika ingin cepat
kaya, harus membayar yang namanya mahar, akan tetapi orang tersebut tidak juga
mendapatkan uang itu.
Wah apa ini yang namanya penipuan, yang mau
ikut jadi murid Dimas kanjeng pun termasuk syirik yaitu mempercayai adanya
hal-hal yang tidak mungkin terjadi, bahkan mustahil. Terdapat banyak murid yang
mempercayai bahwa Dimas kanjeng mampu menggandakan uang, bahkan ia seorang
politikus pun mempercayai hal-hal mistik itu.
Iman
kepada Allah adalah membenarkan dengan hati, mengucapkan dengan lisan atau
diamalkan dengan perbuatan, membenarkan dengan hati bahwa Allah ada segala
sifat sifat keagungan dan kesempurnaannya, kemudian kita akui dengan lisan dan
kita buktikan dengan amal perbuatan didunia ini.
Iman seseorang bisa dikatakan bagus
dengan salah satunya beriman kepada Allah, beriman kepada Allah merupakan satu
kesatuan yang tak dapat dipisahkan. Adapun dalil Naqli untuk menguatkan
analisis saya bisa dilihat pada : QS. Al – Baqarah 136.
Seseorang dikatakan beriman kepada Allah
apabila sudah mengerjakan hal-hal ini yaitu, mendirikan shalat, menafkahkan
sebagian rizkinya atau membayar zakat, beriman kepada kitab-kitab Allah dengan
cara membacanya dan mengamalkannya, selalu berbuat kebajikan, mampu menahan
amarah, mampu memaafkan kesalahan orang lain, melaksanakan perintah Allah dari
segi ibadah, berhenti dari perbuatan keji dan tidak mengulanginya lagi,
mempercayai dengan rukun iman bahwa itu perbuatan yang terpuji.
Iman kepada Allah berfungsi
- Menambah keyakinan
kita
mengetahui bahwa Allah SWT lah yang menciptakan segala sesuatunya dan membuat kita
masih hidup sampai sekarang, oleh karena itu kita harus mengimaninya dengan
cara menjalankan perintahnya dan menjauhi segala larangannya.
- Menambah ketaatan
Dengan beriman kepada
Allah dapat menjadikan acuan untuk taat menjalani perintah Allah dan menjauhi
larangannya sehingga hati kita akan selalu ingat kepada Allah.
- Menentramkan hati Telah
dijelaskan dalam surah Ar-ra’ad ayat 28 dijelaskan bahwa orang-orang beriman
selalu mengingat Allah, dan membuat hati mereka tentram karenanya.
-
Dapat menyelamatkan hidup manusia didunia maupun diakhirat
Telah
dijelaskan dalam surah Al-mukmin, Allah berfirman : Sesungguhnya kami menolong
rasul-rasul kami dan orang-orang yang beriman dalam kehidupan dunia dan pada
berdirinya saksi-saksi (hari kiamat). - Mendatangkan keuntungan
dan kebahagiaan hidup Manusia yang beriman kepada Allah hati mereka
akan menjadi tentram, hidup pastinya akan lebih bahagia dan permasalahan
menjadi lebih mudah diselesaikan karena Allah akan membantunya.
Jadi kita harus wajib untuk mengimaninya
untuk kelak kehidupan kita menuju akhirat atau surga yang kita dambakan,
seseorang yang meyakini bahwa Allah SWT sebagai tuhannya ia setiap saat
menyadari bahwa segala sesuatu yan g dikerjakannya pasti diketahui oleh Allah
SWT. Oleh karena itu kita harus selalu berusaha agar yang kita kerjakan selama
ini mendapatkan keridaan disisinya. Hal ini karena keimanan kepada Allah SWT
harus terdapat : keyakinan dalam hati, ikrar dengan lisan, dan pembuktian
dengan anggota badan.
Jika ada seseorang yang hanya meyakini
dalam hati terhadap keberadaan Allah SWT tetapi tidak membuktikannya dengan
amal perbuatannya serta ikrar dengan lisan saja, berarti keimanannya belum
sempurna. Ketiga unsur keimanan tersebut harus berpadu tidak bisa dipisahkan
karena ia berpadu antara yang satu dengan yang lainnya.
Umar bin khattab pun menjelaskan bahwa
Rasullullah saw. pernah bersabda, ’’Iman ialah bahwa engkau beriman kepada
Allah SWT., kepada malaikat-malaikatnya, kepada kitab-kitabnya, kepada
Rasul-rasulnya, kepada hari kiamat, kepada qadar baik dan buruk.’’ (H.R.
Muslim). Berdasarkan hadis diatas, sebelum kita mengimani kepada yang lain,
harus memiliki keteguhan iman kepada Allah SWT. Allah SWT adalah tuhan yang
meciptakan, megadakan, dan menghancurkan ciptaannya. Kita sebagai makhluknya
harus beribadah kepada Allah SWT. tanpa menyekutukannya dengan sesuatu apapun.
Untuk memahami adanya Allah SWT. dapat
kita lakukan dengan dua cara. Pertama, dengan memperhatikan firman Allah SWT.
secara langsung, yaitu melalui ayat-ayat Al-quran (ayat qauliyah). Kedua,
dengan memperhatikan peristiwa dialam ini (ayat kauniyah). Sifat-sifat Allah
SWT. dalam al-quran bahwa Allah SWT. adalah tuhan yang wajib diimani oleh
setiap makhluknya. Untuk menumbuhkan keimanan, tentu kita perlu mengenal Allah
SWT. agar mengetahui tentang Allah SWT.secara tepat, harus mengacu pada sumber
utama yaitu Al-quran dan Hadist Rasullullah SAW. Penjelasan tentang Allah SWT.
dalam al-quran ditunjukkan dengan menyebutkan nama dan sifatnya. Misalnya,
Allah SWT. maha mendengar, maha melihat, maha menghidupkan dan maha mematikan.
Dengan cara ini akal kita mampu memahami keberadaan Allah SWT. Kita pun semakin
yakin bahwa Allah SWT. pasti ada, akan tetapi kita tidak perlu memikirkan
bentuk atau ukuran Allah SWT. Al-quran menyatakan bahwa tidak ada yang serupa
dengan Allah SWT.
EmoticonEmoticon