DEMO 4 NOVEMBER (PENISTA AGAMA OLEH AHOK)



Nama : SAWAL AKBAR
Latar Belakang
Pada 30 September 2016, dalam percakapan dengan warga di Kepulauan Seribu, Basuki menyatakan bahwa tidak masalah jika warga yang "dibohongi pake surah Al-Maidah 51 dan macem-macem" tidak memilihnya dalam pemilihan Gubernur DKI Jakarta. Ayat 51 dalam surat Al-Maidah adalah ayat yang sering ditafsirkan sebagai ayat yang melarang Muslim untuk menjadikan orang non-Muslim sebagai pemimpin, dan sebelumnya digunakan oleh rival Basuki sebagai argumen untuk tidak memilih Basuki pada pemilihan gubernur. Percakapan ini direkam dan diunggah oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta di situs YouTube. Salah satu yang menyebarkan video ini, Buni Yani menulis di Facebook ".dibohongi Surat Al Maidah.", (tanpa kata "pake") dan belakangan ia mengakui bahwa ia salah transkrip. Banyak warga maupun pengamat yang mengkritik pernyataan Basuki dan menganggap Basuki telah melecehkan Al-Quran. Kritik ini menjalar di media sosial seperti Facebook dan Twitter, serta petisi di situs change.org yang didukung puluhan ribu orang. Menanggapi kritik ini, Basuki menyatakan bahwa ia tidak berniat melecehkan ayat Al-Quran, tapi hanya mengkritik pihak-pihak yang menggunakan ayat suci untuk tujuan politik. Sejumlah organisasi melaporkan pidato Basuki ke polisi dengan dasar pasal 156a KUHP dan UU Penyalahgunaan dan/atau Penodaan Agama.Pada 10 Oktober, Basuki kemudian meminta maaf. Namun laporan hukum terhadap Basuki tidak dicabut, dan polisi mulai melakukan penyelidikan, termasuk memanggil Basuki ke Bareskrim pada 24 Oktober.
Persiapan
Aksi direncanakan oleh berbagai ormas Islam.Penyelenggara merencanakan aksi yang sepenuhnya damai dan menuntuk dipenjarakannya Basuki atas tuduhan penistaan agama, yang masih diselidiki oleh kepolisian.Penyelenggara memperkirakan aksi ini akan dihadiri lebih banyak peserta dibanding aksi terhadap Basuki sebelumnya, dan menyarankan peserta untuk membawa bekal, mengantisipasi kemungkinan menginap, dan "menyiapkan wasiat untuk keluarga".Dua ormas Islam terbesar Indonesia, Nahdhatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah, tidak menganjurkan anggotanya untuk ikut, walaupun mereka tetap mendukung proses hukum terhadap Basuki dan tidak melarang diadakannya aksi ini.

Pemerintah
Polisi menyiagakan 7.000 personel untuk mengamankan aksi protes.Pasukan TNI dikerahkan untuk menjaga kawasan Pecinan di Jakarta Barat.Warga Tionghoakhawatir aksi 4 November akan berakhir seperti kerusuhan 1998. Sejumlah gereja juga dijaga ketat oleh aparat keamanan.
Pada 3 November, berkaitan dengan aksi yang direcanakan pada 4 November pemerintah melalui Kemkominfo memblokir 11 situs web yang dianggap menyebarkan sentimen SARA, termasuk portalpiyungan.com dan situs Islam smstauhiid.com.
Presiden RI Joko Widodo dan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla memastikan berada di DKI Jakarta pada 4 November 2016. Keduanya juga akan berkantor seperti biasa. Jokowi berkantor di Istana Merdeka sedangkan JK berkantor di Kantor Wapres, Jalan Merdeka Utara.
Saat peserta melakukan demonstrasi di depan Istana Merdeka, Joko Widodo tidak ada di dalam Istana. Ia pergi meninjau proyek hanggar pesawat dan kereta Bandara Soekarno Hatta.[

Kronologi Lengkap Kerusuhan Demo 4 November

Demonstrasi 4 November di depan Istana Merdeka semula berlangsung damai. Namun, aksi berakhir rusuh ketika massa tak kunjung bubar meski telah melewati batas waktu.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Awi Setiyono menyebutkan kronologi demo terkait dugaan penistaan agama yang melibatkan Ahok.
Awi mengatakan demonstran mulai mendatangi depan Istana sejak pukul 11.00 WIB, dengan jumlah ratusan orang. Usai salat Jumat di Masjid Istiqlal, massa bergerak menuju Istana, persisnya di Jalan Medan Merdeka Barat dan Utara.
"Pukul 13.50 WIB ada pelemparan oleh massa pada polisi, lalu setelah pelemparan tersebut, polisi membacakan Asmaul Husna, dan massa tenang lagi," ujar Awi di Mapolda Metro Jaya, Senin (7/11/2016).
Usai salat Asar, massa terus berorasi menuntut agar Presiden Joko Widodo segera menjadikan Gubernur Provinsi DKI Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, segera dipenjara. Massa yang sudah berorasi sejak pagi mulai gerah.
"Ada lemparan lagi di sebelah barat, Jalan Medan Merdeka Barat. Di depan Wisma TNI ada pelemparan lagi, itu pukul 15.47 WIB," jelas Awi.
Setelah ada tekanan dari massa, pukul 15.58 WIB, perwakilan demonstran akhirnya diterima Istana dengan pengawalan polisi.
Saat perwakilan massa memasuki Istana, massa menanti dengan berorasi, yel-yel, hingga teriakan-teriakan tuntutan mereka. Usai salat Magrib, sebagian massa mulai mengoleskan pasta gigi di wajah mereka.
"Itu pukul 18.18 WIB ada massa yang mengolesi wajah mereka dengan odol, nah silakan kawan-kawan simpulkan sendiri. Saat itu massa tenang," ujar Awi.
Tak lama berselang, tiba-tiba polisi melihat ada kericuhan antar massa aksi. Sesama massa aksi saling dorong dan ricuh.
"Pukul 19.00 WIB sesama massa ricuh, ada massa yang melindungi polisi, mereka membuat barikade. Jadi begini urutannya, massa terus massa yang coba halangi untuk tak lukai polisi, terus konblok, terus security barier, terus baru petugas," papar Awi.
Massa yang mencoba menghalangi pendemo lainnya tak sanggup menahan dorongan. Berikade yang mereka buat jebol. Massa yang beringas langsung berhadap-hadapan dengan polisi.
"Pukul 19.00 WIB, massa diadang massa yang coba lindungi polisi dari pukulan massa, lalu pukul 19.05 WIB ada kericuhan antarmassa saja. Pukul 19.10 WIB, massa yang tadi (massa yang coba lindungi polisi dari pemukulan) jebol," kata Awi.
Massa makin beringas, lemparan tak lagi hanya botol air mineral. Tapi sudah berganti dengan batu, kayu, bambu, kelereng, bahkan anak panah.
"Kami enggak mengada-ada, memang ditemukan itu (anak panah, kelereng, dan batu) di lokasi," tegas Awi.
Karena situasi yang semakin kacau, polisi menembakkan gas air mata gelombang pertama. Ratusan selongsong peluru gas air mata berdentingan saat menyentuh aspal depan Istana.
"Pukul 19.33 WIB ditembakkan gas air mata gelombang pertama, 19.41 WIB tembakan gelombang kedua, dan 19.48 WIB tembakan gas air mata gelombang ketiga," papar Awi.
Setelah berturut-turut menembakkan gas air mata, massa bubar dan berpencar. Sebagian di antaranya tetap bertahan.
Dalam akidah islam demo 4 november yangt dilakukan umat muslim seindonesia sangat bagus supaya orang non musli tidak semena mena terhadap umat muslim dan ayat suci al qur’an dan tidak seharusya seorang non muslim mencampuri kedalam agama islam, apalagi terhadap ayat suci al qur’an dan yang minghina tersebut tidak tau dan tidak paham apa isi kandungan ayat tersebut ,dan siapa saja orang yang membela penista agama dia telah menggadaikan akhlak dan akidahnya demi suatu tujuan, yaitu uang dan jabatan.
Bisa dilihat pada jaman sekarang banyak sekali orang-orang yang membela penista agama tersebut, uang dan jabatan bukan segal-galanya karena ada yang jauh lebih penting daripada semua itu adalah akhirat.
Dan Allah telah membuktikan kebesarannya dimana-mana seperti yang kita ketahui bersama,terjadi bencana dimana-mana,terutama Kota Jakarta yang hampir setiap hari banjir,seharusnya masyarakat di indonesia khusunya Kota Jakarta memahami isi atau makna yang terkandung dalam surat Al-maidah yang emnyatkan dengan jelas bahwa kita sebagai umat muslim dilarang menjadikan atau memilih seorang nasrani sebagai pemimpin.
                Dalam demo 4 november, demo yang berlangsung dengan damai dan tentram tiba2 disaat menjelang malam terjadi kericuhan yang disebabkan oleh oknum2 yang tidqak bertanggung jawab yang mengatasnamakan mereka adalah islam,yang pada kenyataannya mereka bukan umat muslim melainkan yang beragama nasrani.sehingga terjadi kericuhan seperti yang sama2 kita ketahui.
Dan sifat presiden ddalam demo tersebut tidak mencerminkanseorang pemimpin yang baik,seorang pemimpin seharusnya menemui dan mendengarkan aspirasi dari rakyatnya.bukan mencari alasan2 lainnya. Bagaiman tercipta suatu negara yang adil dan sejahtera kalau pemipin-pemimpinnya seperti itu.

Previous
Next Post »

EmoticonEmoticon

:)
:(
=(
^_^
:D
=D
=)D
|o|
@@,
;)
:-bd
:-d
:p
:ng