NAMA : AHMAD ZAKI
Konflik ini dimulai setelah perang dunia
kedua, ketika masyarakat Israel (yahudi) berpikir untuk memiliki negara
sendiri. Menurut sejarah mereka keluar dari tanah Israel setelah Perang Salib
karena dituduh pro-Kristen
oleh tentara Islam, yang kemudian ditinggali oleh orang-orang Filistin atau
Palestine, pikiran berbentuk zionisme yang didorong oleh genosida oleh Nazi
pada perang dunia kedua. Pilihan letak negara itu tentu saja adalah tanah
leluhur mereka yang pada saat itu merupakan tanah jajahan Inggris karena secara
leluhur mereka memilikinya tapi juga secara religius beberapa tempat keagamaan
Yahudi ada disana.
Meskipun
tidak secara terbuka, negara-negara barat setuju dan mendukung alasannya karena
sebelum orang Palestina tinggal disana, tanah itu adalah milik Israel.
sebaliknya negara-negara Arab berargumen bahwa adalah karena Jerman yang
melakukan genosida maka tanah Jerman lah yang harus disisihkan untuk dijadikan
negara Yahudi. Dibalik semua intrik politik dan keuntungan dan kerugian
politik, strategis, dan sebagainya. Inggris secara sukarela mundur dari negara
dan memberikan siapa saja untuk mengklaimnya. berhubung Isreal lebih siap maka
mereka lebih dahulu memproklamirkan negara.
Sebaliknya
orang-orang Palestina yang telah tinggal dan besar disana tidak mau terima
mejadi bagian negara Yahudi (Dalam literatur doktrin Islam pemimpin negara
harus seorang Muslim), sehingga bangsa Israel kemudian melihat orang Palestina
sebagai ancaman dalam negeri, begitu juga dengan bangsa Palestina yang
menganggap Israel sebagai penjajah baru.
Tiga Alasan Dasar
Perebutan Kota Suci Jerusalem :
1. Alasan
Ekonomi
Presiden
Bill Clinton sudah menjelaskan hal ini di Gedung Putih dalam wawancaranya
dengan koran Otto Citizen Canada pada tanggal 1 Desember 2000, bahwasanya “kota
Jerusalem akan menjadi tempat tujuan utama para turis internasional dan para
pelancong dunia dalam sejarah keparawisataan” dan karenanya pula ia berusaha
merayu Presiden Yasir Arafat agar mau memindahkan masjid Al-Aqsho dari sana.
Pada
realitasnya, sesungguhnya musuh Israel dengan usaha keras mereka untuk
menguasai kota Jerusalem dan kota Jerusalem yang lama dengan seluruh masjid dan
gereja yang ada di dalamnya, mereka ingin menguasai dan menjadi koordinator
tunggal untuk mengurusi para Haji dan Kristiani ke sana dan mereka pula yang
mengurusi kunjungan umat Islam untuk menyempurnakan Hajinya. Dan ini akan
mendatangkan pendapatan devisa yang sangat besar yang mereka dapat dari
kunjungan umat Kristiani dan umat Islam, bukan kunjungan para turis
internasional seperti yang diungkapkan Bill Clinton.
2. Alasan
Politis
Alasan
ini terealisasikan lewat program mereka untuk menjadikan kota Jerusalem lama
yang memiliki posisi yang strategis dan sejarah panjang menjadi Ibu
Kota Negara yang Abadi menurut keyakinan mereka), yang dari sanalah mereka akan
menguasai seluruh wilayah sekitarnya.
Bariz,
seorang politisi Libanon pernah bercerita ketika ada pertemuan di PBB setelah
Zionis Israel mencaplok Libanon pada tahun 1982, ketika Perdana Menteri Israel
pada waktu itu Manahen Begin, mengundang mantan Perdana Mentri Libanon Kamil
Syam`un untuk mengunjungi kota suci Jerusalem,(seperti diceritakan oleh Kamil
Syam`un dalam otobiografinya dalam bahasa Prancis) Manahen Begin berprilaku
seolah-olah ia Raja Sulaiman sedangkan Kamil Syam`un diberlakukan seolah-olah
salah satu raja Al-guwaiyiim (buta huruf /bodoh) di masa mendatang. Yang datang
dari kota Shuur untuk menyembahkan rasa tunduk dan loyal kepada raja Israel
yang baru.
Penggalan
cerita ini sudah cukup sebagai simulasi untuk menjelaskan alasan yang sangat
esensi yang terwujud lewat aturan yang ada di Timur Tengah. Sebuah aturan dan
undang-undang yang ingin diberlakukan secara paksa oleh Amerika Serikat kepada
seluruh wilayah itu, dengan kerja keras untuk menyamakan aturan bagi warga Arab
bagaimanapun caranya.
3. Alasan
Historis
Dengan
alasan perang budaya, maka merebut kota suci Jerusalem dan menguasai seluruh
barang bersejarah umat Islam dan Kristen di kota itu merupakan kemenangan
budaya Barat atas budaya Arab Islam, dengan keunggulan dan hegemoni politik
Barat mengajak sekutunya untuk mengusik dendam sejarah masa lalu yang berkobar
dalam jiwa dan dada mereka atas budaya Arab Islam yang mengalahkan mereka dalam
perang orang-orang Barat delapan abad yang lalu.
Penyebab Israel menyerang Palestina
Konflik antara Palestina dan Israel telah
berlangsung lama sejak tahun 1947. Pada masa itu tepatnya pada bulan Mei,
dilakukan pembagian wilayah antara Israel dan Palestina yang dilakukan oleh
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Hasil dari pembagian wilayah adalah 54% dari
wilayah diserahkan untuk Israel sedangkan sisanya untuk Palestina yakni 46%.
Apabila ditinjau dari segi jumlah penduduk yang ada antara Israel dan
Palestina, prosentase masyarakat Israel yakni bangsa Yahudi hanya berkisar 31,5
% dari populasi yang ada.
Hal
inilah yang menimbulkan reaksi balik dari rakyat Palestina yang memperjuangkan
kemerdekaan di tanah mereka sendiri. Sementara bangsa Yahudi menganggap
pembagian yang telah dilakukan itu tidaklah cukup. Mereka menginginkan wilayah
yang lebih luas. Sejak itulah terror yang meluas terhadap rakyat
Palestina berlangsung. Pada tanggal 9 April 1948 dilancarkan pembantaian
massal, serangan yang dilakukan milisi Irqun dan sebanyak 259 penduduk tewas.
Selanjutnya
pada tanggal 14 Mei 1948 bangsa Yahudi mendeklarasikan kemerdekaannya
sebagai negara Israel. Tanah yang menjadi sengketa antara kedua bangsa
merupakan koloni dari Inggris setelah perang dunia I. bangsa Yahudi
menginginkan negerinya berdiri sendiri diatas tanah tersebut sementara di tanah
tersebut juga didiami bangsa Palestina. Populasi bangsa Yahudi saat itu hanya
56.000 sedangkan Palestina mencapai satu juta.
Sengketa
ini terus berjalan seiring dengan tekanan yang dilakukan oleh penguasa Israel.
Tentara Israel melakukan penyerangan salah satunya adalah Ramallah, di
kawasan Tepi Barat , Palestina. Israel mengawali blokade di Ramallah dengan
mengirim anggota
Batalion
Egoz. Tentara Israel memburu warga Palestina khususnya yang dianggap sebagai
teroris Kondisi seperti itu membuat warga dan petinggi pemerintah Palestina
meradang. Apalagi respon dunia khususnya Amerika Serikat sangat lambat. Bahkan
hampir dapat dikatakan tidak ada tindakan berarti untuk menyetop pendudukan di
jantung Palestina. Di kota itu, sejak tahun 1996, seiring ditariknya pasukan
Israel otoritas Palestina di bawah Arafat mengatur dan mengendalikan roda
pemerintahan layaknya sebuah negara. Kota ini dipilih sebelum ibu kota
definitive Palestina yaitu Yerussalem terwujud.Selain mengepung dan menyerang
kota Ramallah pasukan Israel juga melakukan serangan kilat ke Tepi Barat. Hanya
dalam waktu kurang dari tiga hari, Kota Jenin, Tulkarem, Betlehem Qalqilya dan
Nablus di Tepi Barat secara de facto berada dalam kontrol Israel.
Rakyat
Palestina yang merasa terusir dari daerah yang mereka diami selama ratusan
tahun tidak tinggal diam saja. Mereka terus melancarkan perang terhadap Israel
sehingga muncullah perang yang terjadi antara tahun 1948, 1967 dan tahun
1971. Perjuangan rakyat Palestina untuk merebut kembali wilayahnya
bergabung dalam suatu organisasi yaitu PLO. September tahun 1982 terjadi
pembantaian besar-besaran atas pengungsi Palestina di kamp pengungsian Sabra
dan Shatila yang menewaskan 2700 pengungsi hanya dalam waktu 1 jam. Palestina
sendiri akhirnya membentuk milisi yang dikenal dengan Intifada.Perlawanan dari
rakyat Palestina bergulir sejak tahun 1987. Israel sendiri berusaha untuk meredam
dengan upaya memberikan konsensi pada perjanjian Oslo di tahun 1993 mengenai
kesepakatan antara Israel dan Palestina yang akan memberikan kesempatan
kemerdekan bagi bangsa Palestina telah dilanggar pada tahun 1998.
Harapan
rakyat Palestina atas kemerdekaannya dengan berdirinya Palestina di Tepi Barat
dan Jalur Gaza dengan ibukota Yerusalem Timur ternyata mengalami kegagalan
karena perjanjian tersebut dilanggar oleh Israel. Sebaliknya dengan
perjanjian tersebut semakin memperjelas kuatnya kontrol Israel atas daerah Tepi
Barat dan Jalur Gaza. Kebijakan apartheid yang membedakan waran dan
bersifat sangat diskriminatif diterapkan. Israel sendiri telah menguasai
perekonomian di daerah Tepi Barat baik tanah maupun sumberdaya alamnya, dengan
ditopang dengan kekuatan militer yang berfungsi untuk terus mengawasi rakyat
Palestina. Perlawanan Intifada bergolak pada akhir September 2001 setelah
terjadiya bentrokan antara Palestina dan Israel dipicu oleh kedatangan Ariel
Sharon yang dianggap bertanggungjawab atas pembantaian di kamp pengungsian
Sabra dan Shatila. Pada bentrokan ini 7 orang Palestina tewas dalam Mesjid Al
Aqsa.
Sudah
hampir sebulan serangan zionis Israel ke wilayah Gaza, belum ada tanda-tanda
pembantaian ini akan segera berakhir. Hingga hari ini(17/1) setidaknya tercatat
lebih dari 1100-an jiwa melayang dan limaribuan yang lainnya luka-luka. Mungkin
banyak air mata yang mulai mengering, telinga menjadi panas, dan hati serasa
jenuh mendengar pemberitaan korban di Gaza yang terus bertambah. Tapi kita
memang harus terus bicara tentang Palestina. Kita harus terus menyuarakan
kegelisahan kita, menyampaikan kepedulian kita, atau setidaknya meneriakkan
jeritan hati kita melalui takbir dan doa-doa yang terlantunkan. Tidak boleh ada
perasaan bosan saat mendengar berita Palestina. Tidak boleh kita berputus asa
dalam melantunkan doa-doa untuk saudara kita disana. Tidak boleh merasa doa
kita sia-sia. Tidak boleh pula kita mengira bahwa zionis Israel akan dibiarkan
dengan kesombongannya begitu saja. Karena Allah SWT berfirman : " Dan janganlah sekali-kali kamu (Muhammad) mengira, bahwa
Allah lalai dari apa yang diperbuat oleh orang-orang yang zalim. Sesungguhnya
Allah memberi tangguh kepada mereka sampai hari yang pada waktu itu mata
(mereka) terbelalak (
QS Ibrahim 42)
Hari ini kita melihat pemberitaan yang begitu
beragam tentang fakta-fakta yang terjadi di Palestina. Ada yang mengutuk
kekejian Israel, ada pula yang memprotes keangkuhan Amerika, Ada pula yang
mengkritik pemimpin Arab yang ‘jubana’ (pengecut), bahkan ada pula yang tetap
konsisten memberitakan Hamas sebagai teroris dan biang kerok semua permasalahan
ini. Semuanya begitu kompleks dan membingungkan, sehingga banyak orang yang
begitu bersedih dan berempati dengan pemandangan gambar-gambar korban dan
ledakan, namun sedikit yang mengetahui hakikat permasalahan dan fakta yang
shohih di Palestina.
Karenanya, kita perlu memetakan lebih jelas
tentang permasalahan Palestina. Saya ingin mengungkapkan fakta-fakta dalam
al-Quran dalam memetakan masalah ini. Bahwasanya Al-Quran jauh-jauh hari telah
menggambarkan fakta-fakta yang terjadi hari ini di Palestina melalui
ayat-ayatnya yang mulia. Ini semua penting agar kita bisa berpikir lebih
mendalam, lebih strategis dan lebih fokus dalam menyusun langkah kontribusi
kita untuk Palestina. Agar kita tidak reaktif dan mudah terkejut, dan selalu
shock dalam mendengar pemberitaan masalah Palestina.
Berikut fakta-fakta yang telah digambarkan
Al-Quran, dan sekarang terjadi begitu nyata di Palestina.
Fakta 1 : Adanya
Yahudi yang Sadis & Bengis terhadap orang muslim, serta senantiasa
melanggar perjanjian Allah SWT berfirman : "Sesungguhnya kamu dapati orang-orang yang paling keras
permusuhannya terhadap orang-orang yang beriman ialah orang-orang Yahudi dan
orang-orang musyrik".(Al-Maidah 82).
Ketika Al-Quran 14abad yang lalu telah jelas
menyatakan fakta bahwa Yahudi menyimpan permusuhan yang amat keras terhadap
umat Islam, maka hari ini kita menyaksikan dengan jelas gambaran permusuhan itu
begitu nyata di depan mata kita. Jika ‘sekedar’ menghitung angka korban jiwa
dan luka-luka mungkin belum mewakili gambaran kebuasan mereka. Ada gambaran
yang lebih buas dari hitungan angka-angka, saat Shadr seorang perempuan kecil
berumur 4 tahun harus tewas menyongsong peluru tentara Israel di dadanya.
Bahkan sang ayah tidak bisa menyelamatkan jasad putrinya, karena beberapa detik
berikutnya datang sekumpulan anjing-anjing pelacak Israel untuk segera
menyantap si kecil yang syahid itu. Seolah-olah tentara Israel itu memang
membidikkan pelurunya untuk berburu makanan bagi anjing peliharaannya. Gambaran
lain tak kalah mengerikannya adalah saat tubuh-tubuh yang tak bernyawa di
tengah jalan harus remuk terlindas oleh tank-tank zionis yang bergerak memasuki
gaza. Begitu pula penggunaan senjata fosfor putih oleh tentara Israel yang
tidak pernah ditemukan dalam kamus kekejaman bangsa lainnya. Adakah kebiadabaan
manusia yang melebihi gambaran di atas ? Fakta Al-Quran tentang kebengisan
Yahudi ini membuat kita sadar, bagaimana cara terbaik menghadapi Zionis Israel.
Kemudian
dalam ayat yang lain Allah SWT memberitahukan kepada Rasulullah SAW tentang
karakter Yahudi : "
(Yaitu) orang-orang yang kamu telah mengambil perjanjian dari mereka, sesudah
itu mereka mengkhianati janjinya pada setiap kalinya, dan mereka tidak takut
(akibat-akibatnya"). (Al-Anfal 56). Inilah fakta
lain tentang Yahudi yang sudah diungkapkan Al-Quran sejak awal risalah Islam.
Karenanya akan sangat aneh jika masih ada pemimpin Islam yang berharap banyak
untuk mengadakan perjanjian dengan Israel, seolah-olah lupa dengan Fakta Quran
dan fakta sejarah kenabian. Jika kita membaca ulang sejarah Yahudi dalam Siroh
Nabawiyah, maka akan ada kesimpulan utuh bahwa sejarah Yahudi adalah sejarah
pembangkangan dan penghianatan.
Fakta 2 : Adanya
kaum muslimin yang terusir dan terbunuh di Palestina karena keyakinan mereka
berislam. Allah SWT berfirman : .. (yaitu) orang-orang yang telah diusir dari kampung halaman mereka
tanpa alasan yang benar, kecuali karena mereka berkata: "Tuhan kami
hanyalah Allah." (QS
Haj 40)
Al-Quran begitu jelas menggambarkan fakta
adanya orang-orang yang terusir dan teraniaya ‘hanya’ karena mereka teguh
memegang aqidah mereka. Penderitaan penduduk Palestina hari ini –dan sejak
setengah abad yang lampau- adalah bukti riil fakta al-Quran di atas. Mereka
teguh dengan agama mereka, yakin dengan kemuliaan Islam, karenanya mereka tidak
rela Masjid Al-Aqsho dikuasai Zionis Israel. Maka merekapun bertahan, merekapun
melawan, mempertahankan sejengkal tanah kemuliaan Islam dari jajahan zionis.
Karena semua alasan mulia itulah hari ini banyak warga Palestina meregang
nyawa.
Fakta 3 : Adanya
Skenario Global di balik konflik Palestina . Allah SWT berfirman : Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu
hingga kamu mengikuti agama mereka (Al
Baqoroh 120)
Dibalik fakta keangkuhan Israel hari ini,
adalah karena adanya dukungan setia Amerika. Bahkan kita lihat titik balik
keberadaan negara Israel di Palestina, adalah karena kebaikan hati Inggris
kepada kaum Yahudi, sekaligus kebencian mereka terhadap Islam. Dua negara besar
ini selalu konsisten mendukung Zionis Israel. Bukan hanya teknis persenjataan
yang selalu disuplai, tetapi juga kebijakan-kebijakan perdamaian dan juga ‘
pengkhianatan’ perdamaian yang selalu diamankan oleh Amerika. Resolusi PBB
untuk gencatan senjata sepekan lalu–dengan abstainnya Amerika- adalah salah
satu keajaiban dunia yang menyalahi sejarah konsistensi dukungan Amerika
terhadap Israel.
Biasanya Amerika akan dengan mudah memveto
setiap kebijakan yang merugikan zionis, adik tirinya tersebut. Tapi tidak ada
yang berubah dari Amerika, berita hari ini menyebutkan pertemuan dua Menlu
AS-Israel ; Condolize Reece dan Tzipi Livni yang mengukuhkan kesepakatan untuk
menghalangi sekuat tenaga masuknya dukungan persenjataan ke Palestina. Jadi,
tidak ada yang salah dengan fakta Al-Quran.
Fakta 4 : Adanya Benih-benih kemunafikan
yang mengganggu perjuangan Jihad. Allah SWT berfirman :Apakah kamu tidak memperhatikan orang-orang munafik yang berkata
kepada saudara-saudara mereka yang kafir di antara ahli kitab:
"Sesungguhnya jika kamu diusir niscaya kamipun akan keluar bersamamu; dan
kami selama-lamanya tidak akan patuh kepada siapapun untuk (menyusahkan) kamu,
dan jika kamu diperangi pasti kami akan membantu kamu…"(Al-Hasyr
11)
Fakta Al-Quran dan juga fakta sejarah
kenabian selalu mengingatkan kita adanya bahaya dari dalam. Jangankan hari ini
saat umat Islam dalam kondisi lemah dan terpecah, bahkan di barisan pasukan
Rasulullah SAW di Madinah pun bercokol sekelompok munafik yang terus aktif
menghasut dan menghancurkan kaum muslimin dari dalam. Masih ingat bukan
peperangan Uhud, saat 300 dari 1000 pasukan rasulullah SAW membelot mundur ke
Madinah karena kecewa dengan keputusan Rasulullah SAW ?
Maka hari ini kita menyaksikan adanya dua
negara arab besar yang memboikot KTT darurat Liga Arab di Dhoha, Qatar yang
sedianya direncanakan menghasilkan keputusan yang ‘keras’ dan efektif untuk
menghentikan kebiadaban Israel. Adakah ungkapan yang lebih halus untuk
mengganti kata ‘kemunafikan’ bagi kedua bangsa tersebut ?.
Belum lagi masalah perbatasan Rafah yang
masih saja ditutup oleh pemerintah Mesir. Sehingga dukungan kemanusiaan,
apalagi mujahidin dan persenjataan tidak bisa menjangkau Gaza. Kisahnya sangat
berkebalikan dengan yang terjadi di Afghanistan saat melawan Uni Soviet
duapuluh tahun yang lampau, saat Pakistan membuka perbatasannya untuk masuknya
mujahidin dan persenjataanya ke Afhanistan. Hari ini pemerintah Mesir menjadi
‘bemper’ pelindung Zionis Israel dari masuknya solidaritas muslim
internasional. Begitu pula saat bicara dengan pemimpin-pemimpin Arab, Husni
Mubarok sekuat tenaga meyakinkan teman-temannya untuk tetap lunak pada Israel.
Tanpa sadar, nampaknya presiden ‘Husni Mubarok’ ingin mengulangi kelakuan
Abdullah bin Ubay yang mati-matian membela Yahudi Bani Qainuqo’ saat Rasulullah
SAW akan memberikan sanksi atas pengkhianatan yang mereka lakukan pada
konstitusi Madinah. Nah, adakah ungkapan yang lebih halus dari ‘kemunafikan’
untuk menggambarkan sikap tersebut ?
Fakta 5 : Ada banyak kaum banyak kaum
muslimin lemah tidak berdaya . Ada perubahan besar terjadi pada gaya hidup
sebagian besar kaum muslimin paska tumbangnya kekhalifahan Utsmaniyah di Turki.
Banyak negara muslimin dijajah oleh negara-negara Barat dan penduduknya pun mulai
mengadopsi pemikiran dan gaya hidup Barat yang materialis. Akibatnya, cinta
harta dan dunia mulai mengakar dalam kehidupan kaum muslimin.
Pada saat
itulah, jihad yang membentengi kemuliaan Islam mulai tergerogoti. Al-Quran
telah menggambarkan fakta tersebut dengan jelas .. Allah SWT berfirman : Hai
orang-orang yang beriman, apakah sebabnya bila dikatakan kepadamu: "Berangkatlah (untuk berperang) pada jalan Allah" kamu
merasa berat dan ingin tinggal di tempatmu? Apakah kamu puas dengan kehidupan
di dunia sebagai ganti kehidupan di akhirat? Padahal kenikmatan hidup di dunia
ini (dibandingkan dengan kehidupan) diakhirat hanyalah sedikit (At-Taubah
38)
Kelemahan inilah yang segera ditangkap oleh
musuh-musuh Islam. Mereka kini lebih berani dalam menganiaya dan
menginjak-injak negeri Islam karena merasa ‘aman’ dengan lemahnya semangat kaum
muslimin dalam berjihad. Lihat saja penyerangan secara sistematis pada negeri
muslim dalam dua warsa terakhir ini. Dari mulai Afghanistan, Irak, Palestina,
hingga negara-negara yang masuk dalam daftar tunggu penyerangan seperti ; Iran,
Sudan dan Suriah.
Gambaran seperti inilah yang juga terjadi di
Palestina, keangkuhan Israel dalam membombardir Palestina dengan penuh percaya
diri, salah satunya karena mereka yakin tidak ada satu negara muslim pun yang
berani mengirimkan pasukannya membela Palestina atas nama jihad. Negara-negara
muslim dalam kondisi lemah dan takut menghadapi balasan Amerika dan sekutunya
face to face. Akhirnya Israel melenggang begitu nyamannya dalam menebar bom
cluster di bumi Palestina. Tidak ada pembelaan dari negara-negara muslim
tetangganya. Hizbullah Libanon pun malu-malu untuk mengirimkan roketnya ke
wilayah Israel. Bahkan Iran yang sempat ‘berkoar-koar’ pun belum sekalipun
mengarahkan roketnya ke Israel. Sudan yang dipimpin oleh Jenderal Mujahid pun
harus berdiam diri karena sibuk dengan konflik Darfur yang juga disutradari
Amerika.
Inilah
kenyataan hari ini, dan ini pulalah yang sudah diprediksi oleh Rasulullah SAW
dalam haditsnya, bahwa umat Islam akan menjadi santapan bangsa-bangsa lain di
akhir zaman. Bukan karena jumlah mereka yang sedikit, bahkan banyak, tapi
bagaikan buih yang terombang ambing lemah tak berdaya. Semua ini karena umat
Islam terjangkiti sindrom wahn, yang dijelaskan oleh Rasulullah SAW : " Cinta dunia dan takut mati " (HR
Abu Daud)
Fakta 6 : Ada kelompok yang senantiasa
mengusung tinggi jihad untuk menegakkan kalimatullah tanpa ragu dan gentar.
Allah SWT berfirman : Di antara orang-orang mukmin itu ada orang-orang yang menepati apa
yang telah mereka janjikan kepada Allah; maka di antara mereka ada yang gugur.
Dan di antara mereka ada (pula) yang menunggu- nunggu dan mereka tidak merobah
(janjinya) (QS Al Ahzab 23).
Al-Quran, menyebutkan fakta akan adanya
golongan yang senantiasa ‘setia’ untuk memperjuangkan kejayaan Islam. Bahkan
meskipun diantara mereka banyak yang telah berguguran, tidak sedikitpun membuat
komitmen mereka untuk berjihad mundur dan luntur. Hari ini tidak bisa
dipungkiri bahwa Hamas tampil sebagai gambaran riil fakta Al-Quran tersebut.
Tuduhan organisasi teroris tidak membuatnya gentar sejengkalpun. Pemborbardiran
Zionis Israel disambut dengan perlawanan sekuat tenaga. Petinggi Hamas Kholid
Meshal dalam banyak kesempatan senantiasa mengulang-ulang sikap Hamas yang tidak
akan mundur dalam mempertahankan Gaza.
Logika
mana yang bisa menjelaskan Hamas yang awalnya adalah sebuah organisasi massa
Islam, kini bertarung dengan gagah melawan Zionis Israel yang mempunyai
kekuatan militer terkuat di Timur Tengah ? . Kesimpulan paling mudah yang kita
tangkap adalah ‘ konsistensi’ Hamas dalam berjihad, itulah yang membuat mereka
tetap eksis dan terus melawan. Ruh Jihad menjadi semacam jaminan bagi kekuatan
sekecil apapun untuk melawan kekuatan sebesar apapun. Bukankah Allah SWT berfirman
: "Berapa banyak terjadi golongan yang sedikit dapat
mengalahkan golongan yang banyak dengan izin Allah.(QS
Al-Baqoroh 249)
Akhirnya,
semua ungkapan dan isyarat kekaguman dan penghormatan, entah itu standing
avocation, apllause, angkat topi, hormat tangan, atau apa saja yang bisa
mengungkapkan kekaguman sangatlah layak diberikan pada Hamas. Setelah kagum,
tentu saja kita juga harus menjadi bagian yang mendukung perjuangan jihad
tersebut. Siapa yang bisa menahan keinginan untuk tidak bergabung dalam barisan
pembela kebenaran yang telah dijamin eksistensinya oleh Rasulullah. Tidaklah
berlebihan, jika dikatakan fenomena Hamas hari ini adalah bukti riil keberadaan
kelompok jihad abadi di muka bumi ini, sebagaimana Rasulullah SAW bersabda : " Akan senantiasa ada segolongan dari umatku yang tegak
memperjuangkan kebenaran, dan mereka tidak akan terpengaruh dengan orang-orang
yang memusuhi dan memerangi mereka ". (HR Muslim). Ketika Rasulullah SAW
ditanya oleh sahabat tentang siapa mereka itu ?. Maka beliau menjawab : "
di sekitar masjid al-Aqsha". Subhanallah
2 komentar
Write komentarJOIN ROYALQQ.POKER sekarang juga!
ReplyMenangkan JACKPOT puluhan hingga ratusan juta...
Ditunggu ya bosq sayang^^v
jaga mereka ya rabb
ReplyEmoticonEmoticon